Ratusan Tahun Bertapa di Gunung Arjuno Hingga Tampak Berlumut

Ratusan tahun bertapa di Gunung Arjuno telah menjadi rahasia yang menarik perhatian para peneliti dan pecinta alam. Keajaiban spiritual yang disimpan oleh gunung ini telah mengundang minat banyak orang dari berbagai belahan dunia. Jelajahi cerita menarik tentang pertapaan dan keajaiban alam yang berlumut di Gunung Arjuno.

Menggali Kekayaan Spiritual di Gunung Arjuno

Para pendaki seringkali mengunjungi Gunung Arjuno untuk merasakan energi mistik yang ada di tempat ini. Mereka melakukan meditasi, yoga, dan kegiatan spiritual lainnya untuk mencapai kedamaian batin dan keseimbangan energi.

Keberadaan berbagai tempat suci dan tempat ritual juga menambah daya tarik bagi mereka yang ingin menggali kekayaan spiritual, Gunung Arjuno terletak di perbatasan Batu, Malang Pasuruan.

Dilansir MEDIAPOPULER.com dari Youtube Cakra Panorama, tempat bertapa tersebut berada di atas Pos dua Tampuono Gunung Arjuno.

Untuk menemukan petapa ini yang hingga berlumutt kita harus berjalan kaki, karena jalur tersebut tidak bisa ditempuh dengan kendaraan Roda dua ataupun Roda empat.

Meski tempat ini cukup jauh untuk di kunjungi, namun tempat mengandung banyak pemandangan yang menarik dan cukup mistis.

Akses jalan menuju ke tempat petapa cukup jauh, lokasi untuk menuju kesana jalannya cukup terjal dan penuh dengan tanjakan, namun kita akan terhibur dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan sangat menarik.

Namun saat sudah sampai di tempat yang bertapa ratusan tahun hingga dipenuhi dengan lumut terlihat disekitar seperti sebuah perkampungan yang asri juga banyak dikelilingi warung-warung.

Disekitar tempat bertapa yang konon orang tersebut sudah ratusan tahun bertapa hingga tampak berlumut.

Disekililingnya ada sebuah sebuah batu lumpang kuno, tempat orang tersebut yang bertapa Ratusan tahun di Gunung Arjuno terlihat dikelilingi batu candi yang unik dan mirip dengan Mahkota.

Cakra Panorama mengatakan, Batu kok warna putih kang, bertapa ratusan tahun sampai berlumut kang. Ujarnya

Lalu rekan di sampingnya menjawab, “koyok kodok ngunu” di dalamnya tampak batu-batu candi dan juga Bata merah kuno. Mungkin sama warga disekitar sini di bata dan ditata ulang dan sakralkan.

Di dalam tempat orang bertapa tersebut tampak ada dupa.***

Dapatkan update media berita pilhan lainnya dari MEDIAPOPULER.com silahkan kunjungi  Google News untuk melihat informasi lainnya.