Saham Preferen Adalah: Pengertian, Keuntungan & Risiko Investasi

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya dibandingkan dengan saham biasa. Pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam pembagian dividen dan pembayaran modal jika terjadi likuidasi perusahaan.

Namun, saham preferen juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan investasi. Artikel ini akan membahas pengertian, keuntungan, dan risiko investasi dalam saham preferen.

Pengertian Saham Preferen

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya. Saham ini memiliki prioritas dalam pembagian dividen dan pembayaran modal jika terjadi likuidasi perusahaan.

Artinya, pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran dividen sebelum pemegang saham biasa. Jika terjadi likuidasi perusahaan, pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran modal sebelum pemegang saham biasa.

Keuntungan Investasi dalam Saham Preferen

  1. Prioritas Pembayaran Dividen

Saham preferen memberikan prioritas dalam pembagian dividen kepada pemegangnya. Ini berarti bahwa pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran dividen sebelum pemegang saham biasa.

Jika perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk membayar dividen secara penuh, pemegang saham preferen akan mendapatkan dividen sebesar yang ditetapkan dalam kontrak saham preferen.

  1. Keamanan Investasi

Investasi dalam saham preferen lebih aman daripada investasi dalam saham biasa. Hal ini karena pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam pembayaran modal jika terjadi likuidasi perusahaan. Jika perusahaan bangkrut, pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran modal sebelum pemegang saham biasa.

  1. Imbal Hasil yang Menarik

Meskipun imbal hasil saham preferen lebih rendah daripada saham biasa, namun saham preferen masih menawarkan imbal hasil yang menarik. Imbal hasil saham preferen biasanya lebih tinggi daripada obligasi dan deposito berjangka.

  1. Fleksibilitas Investasi

Investasi dalam saham preferen memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi. Saham preferen memiliki masa jatuh tempo yang lebih panjang daripada obligasi, sehingga memberikan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan imbal hasil yang diinginkan.

Risiko Investasi dalam Saham Preferen

  1. Tidak Ada Hak Suara

Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham preferen tidak memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan perusahaan.

  1. Potensi Kehilangan Nilai Investasi

Meskipun saham preferen lebih aman daripada saham biasa, namun saham preferen tetap memiliki risiko kehilangan nilai investasi. Jika perusahaan mengalami kerugian atau gagal dalam bisnisnya, harga saham preferen bisa turun dan pemegang saham preferen bisa kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi.

  1. Risiko Kepailitan Perusahaan

Saham preferen memiliki risiko kepailitan perusahaan yang lebih tinggi daripada obligasi. Meskipun pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam pembayaran modal jika terjadi likuidasi perusahaan, namun jika perusahaan bangkrut, pemegang saham preferen hanya akan mendapatkan pembayaran modal setelah semua utang perusahaan terpenuhi.

Jika perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk membayar semua utangnya, maka pemegang saham preferen bisa kehilangan seluruh nilai investasinya.

  1. Ketergantungan Pada Kinerja Perusahaan

Nilai saham preferen sangat tergantung pada kinerja perusahaan. Jika kinerja perusahaan buruk, maka harga saham preferen bisa turun dan pemegang saham preferen bisa kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasinya. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi dalam saham preferen, investor perlu melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan dan prospek ke depannya.

  1. Pengaruh Perubahan Suku Bunga Terhadap Saham Preferen

Saham preferen dapat terpengaruh oleh perubahan suku bunga. Sebagai instrumen investasi yang mempunyai karakteristik utang, saham preferen cenderung memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga. Hal ini berarti bahwa jika suku bunga naik, maka harga saham preferen akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun, maka harga saham preferen akan naik.

Meskipun saham preferen dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif stabil, namun perubahan suku bunga dapat berdampak signifikan terhadap nilai investasi saham preferen. Saat ini, bank sentral di seluruh dunia memiliki kebijakan moneter yang cukup ketat, dan sering melakukan penyesuaian suku bunga untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, investor perlu memantau perubahan suku bunga dan mengkalkulasi dampaknya terhadap nilai investasi saham preferen.

  1. Perbedaan Saham Preferen dengan Saham Biasa

Saham preferen dan saham biasa adalah dua jenis saham yang berbeda. Saham preferen memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya, seperti prioritas pembayaran dividen dan prioritas dalam pembayaran modal jika terjadi likuidasi perusahaan. Saham biasa, di sisi lain, memberikan hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada saham preferen.

Meskipun saham preferen tidak memberikan hak suara, namun saham preferen memberikan stabilitas investasi yang lebih tinggi daripada saham biasa. Saham preferen juga cocok untuk investor yang mencari imbal hasil yang menarik dan fleksibilitas investasi.

Kesimpulan

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya. Investasi dalam saham preferen memiliki beberapa keuntungan, seperti prioritas pembayaran dividen, keamanan investasi, imbal hasil yang menarik, dan fleksibilitas investasi.

Namun, investasi dalam saham preferen juga memiliki risiko, seperti tidak ada hak suara, potensi kehilangan nilai investasi, risiko kepailitan perusahaan, dan ketergantungan pada kinerja perusahaan.

Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi dalam saham preferen, investor perlu melakukan analisis dan evaluasi risiko yang terkait dengan jenis investasi ini.

Leave a Comment